Rabu, 06 April 2016

Descendants of The Sun


Buat para pecinta drama korea, pasti sudah tahu tentang drama yang masih ongoing di negaranya sana. Film ini dibintangi oleh Song Joong Ki (Yoo Si Jin), Song Hye Kyo (Kang Mo Yeon), Jin Go (Seo Dae Young),  Kim Jo won (Yoon Myoung Ju). 

Song Joong Ki (Kapten Yoo Si Jin)
Song Hye Kyo (Dr Kang Mo Yeon)
Jin Go (Sersan Mayor Seo Dae Young)
Kim Jo won (Letnan/Dr Yoon Myung Ju)


Drama ini menceritakan kisah romantisme antara Kapten Yoo Si Jin pemimpin pasukan Tim Alpha (pasukan perdamaian PBB dari Korea). Dimana pasukan ini sering di tugaskan ke daerah-daerah konflik dengan berbagai tujuan yang sangat berbahaya dan membahayakan nyawa mereka sendiri. Pada suatu hari dia bertemu dengan Dr Kang Mo Yeon. Seorang dokter yang sangat berdedikasi dengan profesinya. Keduanya saling menyukai, tetapi setiap kali menghabiskan waktu bersama, selalu ada gangguan berhubungan dengan pekerjaan Kapten Yoo. Sebagai tentara dia tidak bisa menolak perintah atasan, apapun kondisinya. Sehingga dia beberapa kali meninggalkan Mo Yeon di tengah acara kencan mereka. Mo Yeon sangat kecewa dan merasa tidak tahu apa-apa mengenai pekerjaan Si Jin.

Hingga pada suatu hari mereka dipertemukan di sebuah Negara konflik, Urk (yang ternyata Negara fiktif menurut keterangan kru filmnya). Mo yeon berserta beberapa dokter dan perawat dari rumah sakit dia bekerja mendapatkan tugas kemanusiaan di daerah konflik tersebut. Sedangkan tim Alpha bertugas sebagai pasukan perdamaian disana. Di tempat ini keduanya mulai menyatakan perasaan masing-masing dengan cara yang unik. Di tempat ini pula Mo Yeon beberapa kali hampir mati, tetapi selalu di selamatkan oleh Si Jin. Kebayang kan gimana heroiknya Si Jin menyelamatkan pacarnya yang sedang di culik, atau pada saat mereka berusaha keluar dari ladang ranjau, atau ketika mobil Mo Yeong hampir jatuh ke jurang. Yang paling penting adalah kebingunan Mo yeon dengan pekerjaan Si Jin. Ia sangat mencintai Si Jin tetapi dia takut dengan pekerjaan Si Jin yang berbahaya. Hingga pada suatu hari dia benar-benar merasakan berada bersama Si Jin dalam situasi yang sangat berbahaya, yaitu ketika dia diculik. Bocoran adegan romantisnya adalah ketika Si Jin memeluk Mo yeon sambil menutup matanya ketika menembak musuhnya. Dia berkata agar Mo Yeon melupakan bagian itu.

Selain kisah cinta Kang Mo Yeon dan Yoo Si Jin, drama ini juga bercerita tentang Sersan Mayor Seo Dae Young dan Letnan Yoon Myung Ju. Keduanya saling mencintai. Tetapi ayah Myung Ju tidak merestui hubungan keduanya. Dia ingin mempunyai menantu Yoo Si Jin yang notabene adalah teman baik Seo Dae Young.

Pada akhirnya, ayah Myung Ju menyetujui hubungan mereka dengan catatan, Dae Young harus melepaskan seragam tentaranya jika ingin bersama putrinya. Ayah Myung Ju tidak ingin mempunyai menantu dengan pangkat Sersan Mayor.

That’s all sampai episode 12. Masih menunggu episode selanjutnya.




Rubella Shafina


­­Seminggu yang lalu anak kami mengalami panas selama 3 hari. Suhu tubuhnya akan normal selama reaksi obat turun panas masih bekerja. Selang beberapa jam setelah reaksi obat hilang, suhu tubuhnya akan naik perlahan-lahan. Dan ketika dia mulai demam, kami pun memberinya obat turun panas lagi. Meskipun suhu tubuhnya tinggi, anak kami tetap ceria dan tidak lemah kondisi fisiknya. Begitu seterusnya hingga pada hari ke 3, kami menemukan bercak kemerahan di sebagian wajah dan dadanya. Campak kah? Tetapi waktu menjelang usia satu tahun dia sudah terkena campak hingga merata ke seluruh badan.

Karena tidak mau mengambil resiko, maka kami pun langsung membuat janji dengan pada malam harinya. Kami mengutarakan keluhan dan gejala yang di alami. Setelah memerika anak kami, SPA mengatakan bahwa anak kami terkena Rubella/campak Jerman. Dokter hanya mengatakan bahwa campak jerman ini berbeda dengan campak yang dialami sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan campak dengan rubella/campak jerman.

  1. Campak disebabkan paramyxovirus, sedangkan campak jerman/rubella disebabkan virus Rubella RNA (dr Meta Hanindita, SpA dari Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya-detikhealth).
  2.  Rash/ruam pada campak jerman mirip dengan rash pada campak, tapi bisa dibedakan dengan gejala lain
  3.  Panas pada campak biasanya panas tinggi, yakni dengan temperatur lebih dari 38,5 derajat Celcius. Sedangkan pada campak jerman demamnya lebih ringan, di mana kurang dari 38,5 derajat Celcius. Campak jerman bisa berbahaya jika dialami ibu hamil karena dapat menyebabkan kematian bayi dalam kandungan atau keguguran
  4. Rash pada campak akan menghitam lalu mengelupas sendiri setalah 1-2 minggu.
  5. Untuk mencegah penyakit campak, maka anak bisa mendapatkan vaksin campak. Sementara untuk mencegah campak jerman atu rubella adalah dengan imunisasi Measles, Mumps and Rubella(MMR).
  6. Rubella mudah menular.

Rubella juga di kenal dengan campak 3 hari. Menurut pendapat pribadi, mungkin karena ruamnya akan hilang dalam 3 hari. Karena dari pengamatan kami, campak yang dialami anak kami sekarang jauh lebih ringan dibandingkan campak yang sebelumnya. Karena yang sebelumnya disertai beberapa gejala lain seperti batuk. Dan anak tidak mau makan sama sekali hingga kondisinya lemah, tetapi karena dia masih mau minum susu, dokter tidak menyarakan rawat inap.



Tidak sampai disitu, dokter merekomendasikan untuk tes darah. Sebuhungan dengan merebaknya penyakit DBD, dokter khawatir anak kami terjangkit DBD juga, mengingat ada riwayat panas 3 hari. Esok paginya kami kembali ke rumah sakit dengan agenda tes darah di laboratorium. Pendaftaran, pengambilan sampel darah sampai pengambilan hasil memakan waktu kira-kira 2.5 jam. Dan hasilnya trombosit di bawah rata-rata 139 dengan nilai rujukan 150-440. Dokter menyarankan untuk di rawat. Tetapi kami menolak karena kondisi anak kami masih sangat aktif dan tidak lemah. Kami pun menandatangani surat penolakan rawat inap dan membawa si kecil kembali ke rumah. Bukan tanpa usaha kami menolak rawat inap. Kami berikan dia sari kurma, jus jambu biji merah, banyak air putih, dan madu.

Jika dalam waktu 2 hari anak kami menunjukkan gejala kondisi fisik yang lemah, maka kami harus segera membawanya ke rumah sakit untuk rawat inap. Dan jika tidak, 2 hari kemudian kami harus kembali ke rumah sakit untuk mengambil sampel darah lagi. Meyakinkan trombositnya kembali normal.

Dalam waktu dua hari tersebut, kami lihat anak kami masih sangat aktif dan tidak menunjukkan gejala kondisi fisik melemah. Dan sejak periksa pertama suhu tubuhnya normal. Di waktu yang di jadwalkan untuk pengambilan sampel darah yang kedua, kami memutuskan untuk tidak kembali ke rumah sakit. Karena kami melihat kondisinya sudah semakin membaik dan semakin sehat.